Upaya untuk memperkenalkan Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara) inter-instansi di Bogor terus dilakukan dengan melaksanakan audiensi ke berbagai instansi.
Fakultas Kasehatan dan Sains (FKS) Umbara telah melakukan audiensi ke berbagai instansi, di antaranya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor hingga IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Bogor.
Kamis (8/6/2023) FKS Umbara telah beraudiensi dengan RSUD Leuwiliang yang merupakan rumah sakit kebanggaan masyarakat kabupaten Bogor bagian Barat.
Audiensi FKS Umbara dan RSUD Leuwiliang dihadiri oleh dr. Nurul Subhan, Sp.An yang merupakan Ketua Tim Koordinator Pendidikan Kedokteran, tim kordik RSUD Leuwiliang, Dekan FKS Umbara Rudi Haryono, Kaprodi Kebidanan, Kaprodi Gizi serta dosen FKS Umbara.
Diskusi dimulai dengan mengenalkan, telah lahir Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara) di Bogor di bawah naungan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang memiliki program studi kesehatan, yaitu Gizi dan Kebidanan, serta rencana pembangunan kampus Umbara di lingkar luar Leuwiliang.
Audiensi kali ini berjalan dengan harapan kedua instansi bisa saling bersinergi.
”RSUD Leuwiliang sedang mempersiapkan untuk menjadi RS Pendidikan, oleh karena itu kerjasama dengan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan kesehatan akan menambah value untuk tercapainya misi tersebut, ” jelas dr. Nurul Subhan.
Ia mengharapkan, ke depannya Umbara memiliki fakultas kedokteran.
Sebuah harapan yang memicu Umbara untuk semakin meningkatkan kapasitas diri, dan berupaya secara konsisten untuk mewujudkan mimpi tersebut di kemudian hari.
Gayung bersambut dengan Umbara yang akan mengajukan permohonan kerjasama kepada RSUD Leuwiliang sebagai wahana praktik lapang mahasiswa prodi gizi dan kebidanan.
Selain kerjasama untuk wahana praktik, diskusi juga mengarahkan bahwa dokter-dokter RSUD Leuwiliang yang expert di bidangnya bisa mentransfer keilmuannya dengan dosen dan mahasiswa FKS Umbara. Suatu niat baik yang direspon positif oleh Dekan FKS Umbara.
”Kami sangat senang sekali bahwa silaturahmi ini mempertemukan beberapa rencana kedua belah pihak yang akan dapat dikolaborasikan, ke depan juga tentunya dengan dukungan para expert, para dokter spesialis akan meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa FKS Umbara, ” jelas Rudi Haryono.
Diskusi bermuara pada kesepakatan bahwa kedua belah pihak akan berkolaborasi saling memberdayakan satu sama lain terutama karena Umbara dan RSUD Leuwiliang memiliki kesamaan geografis, misi dan harapan yang sama untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan terutama di Kabupaten Bogor.
Diskusi ditutup dengan bagaimana langkah-langkah untuk menjalin kerjasama.
“Semoga rencana kerjasama ini memberikan kemanfaatan dan keberkahan kedua belah pihak, dan masyarakat pada umumnya,” kata dia. (yro)