Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia pendidikan, salah satu dampaknya begitu terasa bagi lembaga pendidikan tinggi. STKIP Muhammadiyah Bogor melakukan berbagai upaya untuk menciptakan strategi dalam menjaga kualitas pendidikan di tengah pandemi. Seperti halnya pembelajaran yang harus dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh mendorong para dosen agar mampu mendesain suatu pembelajaran non tatap muka yang berkelanjutan.
Dalam implementasinya STKIP Muhammadiyah Bogor terpilih menjadi salah satu kampus yang menjalin hubungan kerjasama dengan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), yaitu sebuah institusi yang bernaung di bawah Southest Asian Ministers of Education Organization atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh.
SEAMOLEC hadir untuk memberikan ragam alternatif pembelajaran di mana hasil dari pembelajaran tersebut akan disimpan atau diaktifkan dalam LMS kampus sehingga mahasiswa dapat melakukan pembelajaran secara mandiri. Pada tanggal 16-18 Juni 2021 SEAMOLEC memberikan pelatihan kepada dosen-dosen STKIP Muhammadiyah Bogor secara luring dan daring di Aula Kampus 2 STKIP Muhammadiyah Bogor. Program pendampingan peningkatan dan pengembangan pembelajaran dalam jaringan ini terbagi menjadi tiga tahap, yang pertama tahap pengembangan, yaitu awal perencanaan. Pengembangan ini berupa pelatihan membuat konten sampai mengunggah konten ke LMS untuk disampaikan ke mahasiswa. Selain itu, para dosen juga berlatih membuat e-modul, video pembelajaran, dan merancang RPD yang semestinya. Selanjutnya tahap pelaksanaan, di mana mahasiswa sudah bisa memanfaatkan apa yang telah dibuat oleh dosennya di LMS. Setelah pelaksanaan, ada evaluasi yang dilakukan oleh SEAMOLEC. Hasil dari kegiatan program ini adalah dapat meningkatkan kompetensi para dosen dalam mempersiapkan pembelajaran jarak jauh dengan maksimal.